Jawa Pos Radar Jogja (edisi 2 September 2013)

Posted by on September 2, 2013 in Berita | 0 comments

berita radar jogja

 

Pawai Budaya, Gunakan Pakaian Bekas

JOGJA – Pawai lintas budaya dalam rangka Hari Bhakti bagi Ibu Pertiwi digelar Yayasan Anand Ashram kemarin (1/9). Acara tersebut mengambil rute start di alun-alun utara dan berakhir di alun-alun Sewandanan Kadipaten Pakualaman.

Pawai itu bertajuk “Kasih Bunda Pertiwi Tak Kenal Henti” menampilkan puluhan kontingen dari seluruh Indonesia. Ketua Yayasan Anand Ashram dr. Sayoga mengungkapkan, ingin mengajak seluruh warga Indonesia menghargai perbedaan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

“Tidak bisa dipungkiri Indonesia itu negara yang kaya akan perbedaan, namun bisa menjadi kombinasi yang indah. Meski kampanye perbedaan ini sudah berulang-ulang digulirkan bukan berarti sudah kadaluarsa. Justru wajib didengungkan terus,” kata Sayoga.

Peserta pawai itu berasal dari berbagai unsur. Mewakili budaya lokal sejumlah mahasiswa mengenakan berbagai macam baju adat daerah. Mereka juga mengkampanyekan cinta lingkungan. Itu tercermin dari arak-arakan gunungan hasil bumi dan peserta pawai yang mengenakan pakaian bekas.
“Sangat kental sekali suasana damai, cinta dan harmoni. Peserta pawai tidak hanya mengajak bersatu dengan manusia, namun juga dengan alam,” ajak Sayoga.

Pawai juga dimeriahkan pembentangan kain putihsepanjang 18 meter di Alun-Alun Sewandanan Kadipaten Pakualaman. Kain tersebut menjadi wahana bagi peserta dan pengunjung pawai menuliskan harapan mereka bagi Indonesia ke depan.

Yayasan Anand Ashram bekerjasama dengan One Earth Integral Education Foundation juga akan menyelenggarakan Program Pemberdayaan Pemuda. Temanya Youth Challenges and Empowerment. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup pemuda. Rencananya dalam waktu dekat program itu segera direalisasikan.

“Harapannya pawai budaya tidak terhenti pada tataran makro saja, tapi juga termanifestasikan dalam kegiatan mikro,” ungkap Sayoga. (dwi/kus/gp)