Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi
Persis satu tahun yang lalu, saya mendapatkan sebuah kehormatan untuk menyaksikan para putra-putri Indonesia yang masih perduli akan nasib Ibu Pertiwi, bergotong-royong dalam memproklamirkan lahirnya hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi, 1 September, 2005.
Dalam keadaan bangsa dan negara yang boleh dibilang sangat tidak menunjang, kemiskinan meraja rela, pendidikan buruk, pengganguran meningkat, biaya ekonomi tinggi, sangatlah tidak mungkin bagi seorang putra/putri Ibu Pertiwi, untuk berani mengambil langkah maju sendiri, mendobrak segala dogma, tradisi dan pandangan-pandangan usang yang mengutamakan kepentingan pribadi/keluarga/kelompok diatas kepentingan Bangsa secara keseluruhan.
tetapi yang terjadi justru sebaliknya, ratusan orang datang berkumpul menjadi saksi lahirnya hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi, puluhan putra-putri Ibu pertiwi yang tergabung dalam National Integration Movement, bergerak sebagai motor yang membangkitkan kembali rasa Cinta dan Bhakti Bagi Ibu Pertiwi bagi segenap masyarakat yang hadir pada saat itu.
Hari itu, Mereka telah menoreh sebuah sejarah baru, mereka telah mengambil langkah kedepan, mereka tidak lagi mengikuti sejarah kelam Bangsa Indonesia, sebaliknya mereka mengambil inisiatif untuk menulis sejarah baru Bangsa Indonesia. Ya, hari itu, Ibu Pertiwi menangis haru, menyambut kembali putra-putrinya yang telah lama melupakannya. pada hari itu, Sang Ibu bertemu kembali dengan Putra-Putrinya.
Hari ini genap satu tahun sudah berlalu, semangat persatuan dan kesatuan yang dikumandangkan semakin menggema diseluruh tanah air, terlepas dari segala tragedi dan bencana yang menimpa Ibu Pertiwi, para ksatria yang tergabung dalam National Integration movement bergerak menyelenggarakan berbagai simposium nasional di beberapa kota di daerah dan berbagai aktivitas yang bertemakan kebangsaan.
Keringat bercucuran, waktu dan tenaga terkuras, urusan pribadi kadang terbengkalai, tetapi rasa cinta dan bhakti terhadap Ibu Pertiwi mengalahkan segala macam rintangan dan tantangan yang ada. Mari kita berikan applause untuk mereka semua, mari kita mengheningkan cipta sesaat, untuk menghayati Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi. Mari kita kibarkan Bendera Merah Putih dalam hati kita masing-masing, marilah kita berjalan bersama-sama menuju Indonesia Jaya, demi kelangsungan hidup anak cucu kita kelak.
Indonesia Jaya!
Indonesia Jaya!
Indonesia Jaya!
sumber: http://bendemataram.blogsome.com/2006/09/01/hari-bhakti-bagi-ibu-pertiwi/